Semen Padang Bersiap Tatap Liga 1 2025-2026: Latihan Dimulai Juli, Sanksi FIFA dan Nasib Pemain Masih Tanda Tanya
i News Padang- Setelah berhasil lolos dari ancaman degradasi di laga pamungkas Liga 1 musim 2024–2025, Semen Padang FC mulai bersiap untuk musim baru yang penuh tantangan. Tim berjuluk Kabau Sirah ini dijadwalkan menggelar latihan perdana pada awal Juli 2025, sebagai bagian dari persiapan menuju Liga 1 musim 2025–2026 yang diperkirakan akan dimulai pada awal Agustus.
Keberhasilan mereka bertahan di kasta tertinggi tak lepas dari kemenangan dramatis melawan Arema FC pada laga terakhir musim lalu. Kini, dengan semangat baru, manajemen klub terus bergerak membenahi tim baik dari sisi teknis maupun non-teknis, termasuk menyikapi sanksi FIFA yang tengah membayangi.
Eduardo Almeida Dipertahankan, Latihan Perdana Digelar Juli
Manajemen memastikan Eduardo Almeida tetap menjadi nakhoda utama tim untuk musim depan. Pelatih asal Portugal itu dianggap sukses membangkitkan Semen Padang di putaran kedua musim lalu meski sempat kesulitan di awal musim.
Menurut CEO Semen Padang FC, Win Bernadino, latihan perdana akan dimulai awal Juli untuk memberikan waktu persiapan yang ideal menjelang kick-off Liga 1.
“Idealnya butuh waktu sebulan untuk persiapan. Kami targetkan latihan mulai awal Juli karena liga kemungkinan bergulir awal Agustus,” ujar Win.

Baca Juga : Jemaah Haji Kloter 04 Tiba di Tanah Air, Disambut Rendang dan Hangatnya Keluarga
Nasib Pemain Asing dan Lokal Masih dalam Evaluasi
Meski latihan segera dimulai, komposisi pemain yang akan dipertahankan maupun dilepas belum diumumkan secara resmi. Win mengakui saat ini pihaknya masih melakukan evaluasi internal bersama tim pelatih.
“Soal pemain masih pembicaraan internal. Tapi harapannya tidak banyak perubahan karena chemistry tim sudah mulai terbentuk sejak putaran kedua,” kata Win.
Musim lalu, Semen Padang melakukan perombakan besar-besaran pada lini pemain asing. Dari delapan pemain yang dikontrak sejak awal musim, hanya tiga yang bertahan hingga akhir: Tin Martic, Min-Kyu Kim, dan Cornelius Stewart. Sisanya, seperti Bruno Dybal, Charlie Scott, hingga Ryohei Michibuchi, diputus kontraknya karena dianggap gagal berkontribusi maksimal.
Sebagai pengganti, manajemen mendatangkan nama-nama baru seperti Arthur Augusto (kiper), Bruno Gomes (striker), Filipe Chaby, Alhassan Wakaso, dan Marco Baixinho. Namun sayangnya, Baixinho hanya bermain dua kali karena cedera ACL, sementara Martic juga harus menepi akibat cedera berat menjelang akhir musim.
Sanksi FIFA Jadi Ancaman Serius: Dilarang Daftarkan Pemain Baru
Menjelang musim baru, Semen Padang juga menghadapi tantangan serius dari luar lapangan. FIFA menjatuhkan sanksi larangan mendaftarkan pemain baru dalam tiga jendela transfer. Hal ini buntut dari masalah kompensasi yang belum diselesaikan terhadap mantan pemain asing, Bruno Dybal.
Win memastikan bahwa pihaknya tidak tinggal diam dan sedang berusaha keras menyelesaikan masalah ini.
“Insya Allah seluruh kompensasi akan kami lunasi bulan ini. Jika sudah selesai, sanksinya akan dicabut,” tegasnya.
Kondisi ini membuat situasi menjadi dilematis bagi Semen Padang. Di satu sisi, mereka ingin memperkuat tim menghadapi musim baru, namun di sisi lain masih dibatasi oleh sanksi administratif.
Kabau Sirah Fokus Perbaiki Kestabilan Tim, Bukan Bongkar Pasang
Dengan keterbatasan akibat sanksi, Semen Padang tampaknya akan lebih fokus mempertahankan inti skuad dan memperbaiki kekompakan tim. Berdasarkan performa di putaran kedua, manajemen menilai chemistry pemain sudah mulai terbentuk dan cukup solid.
“Kami tidak ingin terlalu banyak perubahan. Stabilitas tim sangat penting jika ingin tampil lebih baik musim depan,” ujar Win.
Sayangnya, belum ada informasi resmi mengenai pemain lokal yang akan dipertahankan atau dilepas. Win hanya menyebut, semua akan diumumkan setelah seluruh evaluasi tuntas.
Tantangan Musim Baru: Bangkit Lebih Kuat atau Terpuruk Lagi?
Dengan segala keterbatasan yang ada, Semen Padang FC dipastikan tidak akan menghadapi musim baru dengan mudah. Selain harus menghindari zona degradasi seperti musim lalu, mereka juga harus mengelola skuad dengan efektif, sambil menunggu penyelesaian masalah sanksi dari FIFA.
Namun dengan kepercayaan pada pelatih Eduardo Almeida, beberapa pilar asing yang menunjukkan kualitas, serta semangat bertahan dari musim lalu, Kabau Sirah masih punya potensi untuk tampil mengejutkan musim depan.
Akankah Semen Padang bangkit lebih kuat, atau kembali terjebak dalam zona merah? Jawabannya akan mulai terlihat sejak latihan perdana awal Juli nanti.